Mendidik anak itu tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Bila Anda terlalu menggampangkan dalam mendidik anak, dapat membuat anak
terlalu bebas pergaulan bahkan saking
bebasnya anak merasa tidak diperhatikan. Hmm, mendidik anak ternyata gampang –
gampang susah, apalagi menghadapi dan mendidik anak yang pemalu, dibutuhkan
cara – cara yang tepat dalam memperlakukan anak.
Nah, persoalan tersebut akan kami identifikasi, baik faktor – faktor yang
mempengaruhi perilaku tersebut dan bagaimana cara menghadapinya.
Emosional Anak
Perkembangan emosional anak
seringkali membuat para orang tua kebingungn. Orang tua sering merasa was-was terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi pada anak. Termasuk ketika anak berubah
menjadi pemalu.
Perasaan malu pada anak mulai
muncul saat usia satu tahun. Rasa malu muncul karena anak sudah mulai bisa
membedakan antara orang-orang yang sudah dikenal dengan orang-orang yang
dianggapnya asing. Perasaan malu ini tidak dating secara tiba-tiba, akan tetapi
bisa karena temperamen anak sejak lahir ataupun karena pengaruh dari perlakuan
orang tua terhadap anak.
Harapan Tinggi
Ada beberapa jenis perlakuan
orang tua yang menjadikan anak menjadi pemalu. Diantaranya, harapan yang
terlalu tinggi dari orang tua untuk anak. Menjadi hal yang lumrah, kalau orang
tua menginginkan anaknya menjadi yang terbaik diantara yang baik. Baik, yang menyangkut
kepandaian, maupun perkembangan fisik. Namun , harapan orang tua tersebut
justru bisa berbalik menjadi tekanan bagi anak ketika berlebihan. Rasa was –
was, takut dan malu pada diri anak akan muncul karena keinginan dan harapan
orang tua yang terlalu tinggi.
Persaingan
Faktor lain yang juga sangat berpengaruh
pada kepribadian anak adalah “persaingan”. Biasanya, persaingan antar saudara
atau teman sebaya dapat memunculkan sifat minder dalam diri anak. Seorang anak yang aktif akan mudah bergaul,
periang, dan gampang menarik perhatian. Sedangkan mereka yang pasif cenderung mengurungkan
dirinya sehingga anak menjadi minder dan malu karena ada tekanan dalam jiwanya.
Menghadapi anak-anak dengan perilaku seperti ini, orang tua perlu melepaskan
ambisi yang berlebihan dalam mendidik anak. Artikel psikologi anak banyak yang
menekankan agar orang tua memberikan kebebasan kepada anak, untuk merasakan dan
melakukan apa yang diinginkannya. Terutama saat anak berusia 1 - 5 tahun, keleluasaan
dalam berekspresi ini justru akan mengembangkan kejiwaan anak menjadi seseorang
yang aktif. Sehingga anak tidak akan menjadi malu atau takut terhadap
lingkungannya.