Orangtua kadang merasa kewalahan Saat mengatasi anak agresif tak jarang dari sebagian mereka
di buat kesal olehnya. Orangtua yang tidak sabar, cenderung tidak bisa mengontrol emosinya disaat menghadapi anak
agresif. Pengertian dan kesabaran harus menjadi kunci dalam menghadapi anak berpreilaku demikian.
Nah, meski Anda emosi, jangan pernah
menggunakan kekerasan untuk menghukum anak Anda. Ada sebagaian orang tua yang berpikir,
dengan pukulan, anak akan berhenti (kapok) berperilaku
buruk tersebut.
Menghentikan perilakunya itu mungkin saja.
Anak menghentikan perilaku
buruknya karena takut akan dipukul lagi, bukan karena ia menyadari perbuatannya
salah
tetapi keterpaksaan
jiwanya. Bahkan mungkin saja ia akan mengulangi perbuatannya lebih buruk
lagi untuk membuat orangtuanya lebih jengkel.
Jika memang anak patut dihukum karena perilakunya, Anda bisa
memberikan hukuman tanpa
menggunakan kekerasan atau pukulan. Misalnya saja memperingatkannya dan menasehati anak dengan
kata-kata, melarangnya menonton televisi, melarangnya main game, menyuruhnya duduk di pojok ruangan
memikirkan perbuatannya yang salah, dan lainnya.
Disaat anak agresif mulai beraksi,
cobalah berusaha untuk menenangkan jiwanya. Kalau ia
memberontak, coba peluk dan tanyakan apa yang diinginkannya. Nah, jika ia
menuruti semua nasehat Anda, jangan segan-segan untuk memujinya dan memberinya
pelukan hangat.
Cobalah untuk mengajarkan anak Anda bagaimana
untuk mengungkapkan perasaan. Mintalah ia untuk bicara pada Anda saat ada
sesuatu yang membuatnya merasa terganggu atau membuatnya menjadi emosi dan
marah. Jelaskan bahwa meluapkan emosi dengan memukul atau menyakiti orang lain
sangatlah tidak baik.
Jika anak Anda berhasil
mengendalikan emosinya, berilah ia pujian atau bahkan hadiah yang ia inginkan.
Hal itu akan memicu anak agresif untuk berusaha mengendalikan emosinya. Mungkin
awalnya karena berharap hadiah, tapi lama-lama ia pun akan terbiasa.